Friday, June 24, 2016

Bab 6 Manusia Dan Penderitaan

Rangkuman Bab 6
Manusia Dan Penderitaan
A.     Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata Derita yang berasal dari basaha sansekerta yang berarti menahan atau menanggung, ataupun secara harfiah, derita yaitu menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan dalam setiap indovidu. Penderitaan akan dialami oleh semua manusia. Hal itu merupakan “risiko” hidup, Baik dalam al-qur’an maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan.Terdapat dalam dalam al-Quran surat al insyiqoq:6 dinyatakan “Manusia ialah makhluk yang hidupnya penuh perjuangan”  ayat ini dapat diartikan bahwa manusia harus bekerja keras untuk melangsungkan hidupnya.
Contoh-contoh penderitaan
Di bawah ini adalah beberapa contoh penderitaan yang mungkin sering kita lihat di lingkungan kita
Pemutusan hak kerja
Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling  di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban
menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang
yah namun juga bagi keluarganya.

 Kehilangan orang tua
Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.

B.     Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan, tubuh atau jasmani, jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, bagi orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dsb. Berita mengenai siksaan kita temui dalam kehidupan sehari hari lewat media massa. Siksaan yang bersifat psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
Kebimbangan, dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu sehingga ia merasa tersiksa dalam hidunya saat itu.
Kesepian, dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin. Untuk mengalahkan rasa kesepian, orang perlu cepat mencari kawan yang dapat diajak untuk berkomunikasi.
Ketakutan, merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar besarkan yang tidak pada tempatnya, maka itu disebut sebagai phobia. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis. Banyak sebab yang membuat seseorang ketakutan, antara lain :
a.       Claustrophobia : rasa takut terhadap ruangan tertutuo
b.      Agoraphobia : ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka
c.       Gamang : merupakan ketakutan bila seseorang di tempat tinggi
d.      Kegelapan : merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap
e.       Kesakitan : merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
f.       Kegagalan : merupakan ketakutan dari seseorang karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
Apa yang membuat seseorang menjadi Phobia ?
Ahli ahli medis mempunyai pendapat yang berbeda beda dan banyak penderita yang mempunyai teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyakan dimulai dengan suatu shock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu. Umumnya ada dua aliran tentang penyebab phobia. Ahli ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemanya dan tidak perlu menemukan sebab sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat si penderita sepuluh kali lebih parah.
C.     Kekalutan Mental
Kekalutan mental dalam ilmu psikologi dikenal sebagai penderitaan batin atau gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental :
a.       Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b.      Nampak pada kejiwaan dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap tahap gangguan kejiwaan :
a.       Nampak dalam gejala kehidupan penderita, baik jasmani maupun rohani
b.      Usaha mempertahankan diri dengan cara negative, yaitu mundur atau lari.
c.       Kekalutan merupakan titik patah(mental bbreakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
Sebab timbulnya kekalutan mental :
a.       Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
b.      Terjadinya konflik social budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat
c.       Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social

Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya ke arah

a.       Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup.
b.      Negative : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk frustasi antara lain :

a.       Agresi : berupa kemarahan yang meluap luap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadinya hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitar
b.      Regresi : kembali pada reaksi primitive atau kekanak kanakan
c.       Fiksasi peletakan atau pembatasan pada suatu pola yang sama
d.      Proyeksi : usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap sikap sendiri yang negative pada orang lain
e.       Identifikasi : menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
f.       Narsisme : self love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasa dirinya superior daripada yang lain
g.       Autisme : gejala menutup diri secara total dari dunia riil
Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti, kota kota besar, anak anak muda yang tidak berhasil dalam mencapai apa yang diinginkannya, wanita, orang yang tidak beragama, orang yang terlalu mengejar materi.
Penderitaan maupun siksaan yang dialami manusia memang merupakan beban berat. Itulah sebabnya mereka yang terlalu menderita dan merasa putus asa lalu mengambil jalan “pintas” dengan bunuh diri
D.     Penderitaan Dan Perjuangan

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat maupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati,, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.
 Pembebasan dari penderitaan pada hakektnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menhadapi rintangan hidup dalam alam lingkugan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka.

E.     Penderitaan, Media Massa dan Seniman

Dalam dunia modrn sekarang ini kemungkinan terjadinya pendritaan itu lebih besar. Hal itu telat dibuktikan oleh kemajuan teknologi, sebagian menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita, seperti penciptaan bom atom, reactor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia. Beberapa sebab lainnya yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang dan lain lain.
Media massa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seninya, para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.

F.      Penderitaan dan Sebab-Sebabnya

Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
a.       Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan ini terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Karena perbuatan buruk antar manusia maka manusia lain menjadi menderita, misalnya
a.       Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikannya
b.      Perbuatan buruk orang tua Arie Hangara yang menganiaya anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian
c.       Perbuatan buruk para pejabat pada zaman orde lama, yang merendahkan derajat kaum manusia, yang memandang wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya menyebabkan penderitaan manusia, tetapi manusia tidak menyadari hal itu. Mungkin kesadaran itu baru timbul setelah musibah yang membuat manusia menderita. Misalnya
a.       Musibah banjir dan tanah longsor di lampung selatan yang bermula dari penghunian liar di hutan lindung, yang dibabat menjadi tandus dan gundul oleh penghuni liar itu.
b.      Perbuatan lalai, kurang control terhadap tangki tangki penyimpanan gas gas beracun dari perusahaa “union carbide” dari india

b.      Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :
a.       Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun tidak bisa melihat, karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas, dan akhirnya memperoleh gelar doctor di universitas DSarbone perancis. Dia adalah Prof.Dr.Thaha Husen, guru besar universitas di Kairo, Mesir
b.      Nabi ayub mengalami siksaan tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan
c.       Tenggelamnya fir’aun di laut merah seperti disebutkan dalam al-qur’an adalah azab yang dijatuhkan tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong

G.    Pengaruh Penderitaan

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam macam dan dikap dalam dirinya. Sikap yang timbul bisa berupa sikap positif ataupun sikap negative.
Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negative ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
            Sikap positif yaitu sikap optimis menghadapi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah bagian dari kehidupan. Misalnya, kreatif, tidak mmudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, anti ibu tiri, anti kekerasan, dll.

            Apabila sikap positif dan negative ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya, yang dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujjuan perbaikan keadaan.

0 comments:

Post a Comment